Tembang
dolanan berbahasa Jawa mengandung nilai budi pekerti.
Jaranan
Jaranan-
jaranan, jarane jaran teji
Sing
numpak ndoro bei
sing
ngiring para mentri
Jeg-jeg
nong, jreg-jreg gung
Jeg-jeg
gedebuk krincing
Gedebug
jedher
Gedebug
krincing
Jeg-jeg
gedebuk jedher
Syair
tembang dolanan yang berjudul ‘Jaranan’ ersebut apabila diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia adalah:
berkuda,
berkuda, kudanya teji (tinggi besar)
yang
naik Tuan Bei yang mengiring para menteri
Jeg-jeg
nong, jeg-jeg gung
Jeg-jeg
gedebuk krincing
Gedebuk
jedher
Gedebuk
krincing
Gedebuk
jedher
Jeg-jeg
gedebuk jedher’
Tembang
dolanan jaranan sebenarnya hanya terdiri atas empat larik, untuk larik
berikutnya hanya diulang-ulang. Kalau dilihat dari syairnya terdapat beberapa
makna budi pekerti yang tersirat dalam tembang tersebut, antara lain:
(1) Kebersamaan
Dalam
syair sing numpak ndara Bei sing ngiring para menteri, di sana terdapat rasa
kebersamaan antara atasan dan bawahan. Kebersamaan untuk saling membutuhkan,
saling membantu, orang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi membutuhkan orang
yang berkedudukan lebih rendah, demikian pula sebaliknya. Kedudukan yang tinggi
tersebut diibaratkan ndara Bei yang membutuhkan pengawalan dari para menterinya
yang dianggap mempunyai kedudukan lebih rendah.
(2) Menghormati yang lebih tinggi kedudukannya
Budaya
Jawa telah mengajarkan bahwa seseorang yang mempunyai kedudukan yang lebih
rendah harus menghormati orang yang berkedudukan lebih tinggi. Hal itu tampak
pada syair sing numpak ndara Bei sing ngiring para menteri. Dalam syair
tersebut ndara Bei dianggap mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari para
menterinya, karena sebutan ndara Bei hanya digunakan untuk menyebutkan seseorang
yang mempunyai kedudukan yang tinggi dan keturunan ningrat. Apalagi ditunjang
dengan tunggangannya kuda yang tinggi besar yang harus diiringi oleh para
menterinya. Oleh karena itu, tugas para menteri adalah mengawal ndara Bei
tersebut. Dalam hal ini, jelaslah bahwa budi pekerti yang harus ditanamkan
adalah sikap menghormati yang lebih tua atau yang lebih tinggi kedudukannya.